Menghilangkan bekas cauter milia bisa dengan berbagai cara, mulai dari menggunakan sunscreen hingga treatment di klinik terbaik masa kini, yuk simak selengkapnya dibawah ini!
Milia merupakan suatu kondisi kulit yang umumnya menyerang area wajah. Penyakit ini paling sering terjadi pada bayi baru lahir, meski bisa juga menyerang anak-anak dan orang dewasa. Milia bukanlah penyakit yang serius karena dapat hilang dengan sendirinya, namun terkadang dapat memperburuk, terutama jika terus berlanjut.
Biasanya dokter akan menyarankan kuretase untuk milia wajah yang sulit diatasi. Perawatan ini dilakukan dengan cara mengikis milia menggunakan alat yang mengeluarkan arus listrik hingga milia di wajah teratasi.
Milia di wajah tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun prosedur ini memakan waktu lama. Sementara itu, beberapa orang terlalu minder untuk menunggu milia hilang dengan sendirinya.
Akibatnya, jika milia di wajah tetap ada meski sudah berbulan-bulan melakukan skincare routine, atau jika kamu menginginkan hasil yang lebih cepat, maka sebaiknya lakukan treatment ini. Hal ini memungkinkan dokter menemukan penyebab milia di wajah dan mengobatinya dengan tepat.
Daftar Isi:
ToggleCara Menghilangkan Bekas Cauter Milia
Lantas, bagaimana cara menghilangkan bekas cauter milia di wajah? Mari simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini:
1. Dermabrasi
Ini adalah salah satu perawatan bekas luka yang paling populer. Dermabrasi melibatkan pengangkatan lapisan atas kulit dengan “mengamplas” secara lembut. Proses ini melembutkan dan menghaluskan kulit sekaligus memperbaiki tampilan bekas luka.
2. Suntikan Kortikosteroid
Cara menghilangkan bekas cauter milia selanjutnya adalah dengan menyuntikkan obat langsung ke bekas luka, sehingga membuatnya lebih kecil dan rata. Suntikan kortikosteroid dapat membantu meminimalkan ukuran bekas luka cauter milia.
Hal ini memungkinkan dokter untuk menyuntikkan obat pengobatan kanker seperti bleomycin dan fluorouracil dengan tujuan meratakan bekas luka dan menghilangkan rasa gatal dan nyeri.
3. Perawatan Laser Resurfacing
Beberapa perawatan laser dan cahaya dapat membuat bekas luka (termasuk cauter milia) menjadi kurang terlihat. Perawatan laser menggunakan berbagai panjang gelombang cahaya untuk menghasilkan efek tertentu pada kulit.
V-beam adalah laser pewarna yang beroperasi pada 595 nm (nanometer) yang menargetkan pembuluh darah kecil di kulit. Bekas luka biasanya tetap berwarna merah muda atau merah karena pembuluh darah baru yang terbentuk untuk memperbaiki luka tidak pernah surut setelah pengerjaan mereka.
Laser ini dapat membakar pembuluh darah kecil dari dalam ke luar, menghilangkannya dari bekas luka dan menyebabkan warna merah mudah atau merah tersebut hilang. Teknik ini juga bisa digunakan untuk meratakan bekas luka yang tebal atau menebalkan jika terlalu kecil.
Adapun laser menghilangkan bekas cauter milia lain (seperti laser Fraxel) dapat menguapkan sebagian kecil jaringan di dalam bekas luka, memecah serat kolagen dan memungkinkan bekas luka untuk merombak dan menjadi lebih fleksibel.
Terapi ini juga dapat meredakan nyeri, gatal, dan sensitivitas. Terapi laser dapat menyebabkan hiperpigmentasi (penggelapan) atau hipopigmentasi (pencerahan) pada mereka yang berkulit gelap.
4. Rutin Membersihkan Wajah
Sabun cuci muka yang mengandung asam salisilat, asam sitrat, dan asam glikolat dapat membantu menyembuhkan perkembangan sel kulit berlebih dan menghilangkan kotoran di pori-pori. Hal ini mengurangi cauter milia pada kulit dan membuatnya lebih cepat memudar.
5. Melakukan Eksfoliasi Wajah
Eksfoliasi wajah mampu menghilangkan sel-sel kulit mati, yang membantu menghilangkan bekas cauter milia. Cara ini dapat membantu menjaga kulit bersih dari bahan iritan penyebab milia. Selain itu, perawatan ini juga dapat membantu mengatur kadar keratin pada kulit sehingga mencegah produksi berlebih.
6. Menggunakan Masker Madu Manuka
Selain eksfoliasi kulit, kamu juga bisa mengoleskan madu manuka pada wajah. Bahan alami ini dapat membantu meminimalkan peradangan yang disebabkan oleh kuman atau iritasi kulit. Meski kuman tidak menyebabkan milia, namun mengkonsumsi madu manuka dapat membantu mencegah infeksi akibat penumpukan sel kulit mati dan kotoran di kulit.
7. Menyemprotkan Air Mawar
Air mawar merupakan air yang mengandung minyak mawar yang memiliki sifat anti inflamasi bila digunakan pada kulit. Air bunga ini mengandung flavonoid, glikosida, dan antosianin yang dikatakan dapat menghilangkan bekas cauter milia dan menenangkan kulit.
Untuk menghilangkan cauter milia dari wajah, semprotkan air mawar dua atau tiga kali setiap hari. Namun perlu diingat bahwa tidak semua orang cocok menggunakan air mawar pada kulitnya, misalnya bayi baru lahir yang memiliki masalah milia karena kulitnya masih sensitif. Beberapa orang mungkin memiliki respons alergi seperti gatal, kemerahan, hingga sesak napas.
8. Chemical Peeling
Cara selanjutnya adalah dengan chemical peeling. Perawatan ini dilakukan dengan mengoleskan larutan kimia seperti asam glikolat, asam salisilat, atau asam trikloroasetat pada area kulit yang terkena. Larutan kimia tersebut kemudian akan mengelupas lapisan kulit lama, sehingga lapisan baru dapat tumbuh.
Itu dia beberapa cara menghilangkan bekas cauter milia di wajah, yang mana bisa dilakukan di Fabella Beauty Clinic karena langsung ditangani oleh dokter profesional yang berpengalaman, sehingga sangat aman dan nyaman, yuk reservasi sekarang!