Efek samping terapi ozon sangat minimal, pada beberapa kasus yang jarang terjadi, muncul reaksi alergi yang dapat ditangani dengan anti alergi.
Ketika mendengar tentang terapi ozon, kita sering khawatir mengenai potensi dampak buruknya. Selain itu, pro dan kontra efek sampingnya memang tidak ada habisnya.
Ada yang berpendapat bahwa terapi ini berbahaya, tetapi tidak sedikit yang mengalami kesembuhan. Efek negatif yang paling umum dari pengobatan ini adalah pusing. Namun, ada pula yang percaya bahwa terapi ozon membantu untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Daftar Isi:
ToggleEfek Samping Terapi Ozon
Efek samping berikut menjadi pertimbangan sejumlah ahli untuk melarang pengobatan dengan terapi ozon, diantaranya adalah:
1. Emboli Udara
Efek samping terapi ozon yang pertama adalah emboli udara. Gelembung udara yang dihasilkan selama terapi ozon ini dapat menyumbat pembuluh darah dan arteri. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti stroke atau serangan jantung.
2. Kram dan Rasa Tidak Nyaman
Gas ozon yang masuk ke dalam tubuh melalui rektum dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan kram. Ketika gas ozon diarahkan ke dalam tubuh melalui rektum, hal ini dapat menyebabkan perasaan penuh atau kembung.
Selain itu, anus jadi sangat sensitif terhadap tekanan. Gas ozon dapat menyebabkan kontraksi usus, sehingga menyebabkan kram atau rasa tidak nyaman.
3. Reaksi Herxheimer
Efek samping terapi ozon yaitu reaksi herxheimer. Ketika pengobatan digunakan untuk mengurangi peradangan serta menghilangkan virus dan bakteri di dalam tubuh, racun mungkin dilepaskan dari mikroorganisme yang telah mati.
Jika sejumlah besar mikroorganisme mati dalam waktu singkat, tubuh dapat mengembangkan respons imunologis yang kuat. Respon Herxheimer terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons pelepasan racun. Respons ini dapat menimbulkan gejala mirip flu.
Manfaat Terapi Ozon
Di sisi lain, penelitian menunjukkan bahwa terapi ozon berpotensi mengobati berbagai penyakit. Sebuah penelitian in vitro menemukan bahwa terapi ozon memiliki kemampuan antibakteri dan dapat menghancurkan kuman. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Mempercepat Penyembuhan Luka
Jika luka tidak segera diobati, maka bisa saja terjadi infeksi. Luka yang dialami penderita diabetes akan diperparah dengan tingginya kadar gula darah yang menjadi tempat berkembang biaknya kuman penyakit. Bakteri gram positif yang terdeteksi pada LKD antara lain:
- Staphylococcus aureus,
- Staphylococcus saprophyticus,
- Staphylococcus epidermidis
- Streptococcus pneumonia,
- Proteus spp,
- Enterobacter spp,
- Pseudomonas spp,
- Escherichia colidan
- Citrobacter spp
Efek samping terapi ozon pada area luka yaitu dapat mempersingkat lama pengobatan, menurunkan rasio amputasi, memberikan efek pembersihan (debriding) tanpa rasa sakit, mengurangi bau pada luka yang terinfeksi dan adanya jaringan nekrotik.
Dalam terapi yang dilakukan dalam jangka waktu lama, terapi ozon dapat menghilangkan peradangan dan menciptakan kondisi penyembuhan yang optimal akibat efek bakterisida yang bermanfaat pada pengurangan frekuensi, biaya, dan komplikasi penggunaan antibiotic.
2. Meningkatkan Kesuburan
Gas ozon bersifat antibakteri sehingga biasa digunakan untuk menjaga kebersihan organ intim wanita. Terapi ozon dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam saluran genital dan menghembuskan gas dengan kecepatan rendah untuk menghilangkan mikroorganisme yang dapat membahayakan organ reproduksi.
Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit atau rasa tidak nyaman, bahkan dikatakan tidak mempunyai efek samping. Sebaliknya, terapi ozon untuk daerah kewanitaan mempunyai hasil yang baik.
D.Mello dkk (2019) menemukan bahwa 100% dari 56 orang yang menerima terapi ini tidak memiliki gejala vaginitis. Sedangkan pada pria, pengobatan ozon dapat membantu menurunkan stres oksidatif dan menjaga torsi testis yang menghasilkan sperma.
3. Meringankan Gejala Autoimun
Meski efek samping terapi ozon tetap ada, namun prosedur ini dapat meringankan gejala autoimun atau gangguan fungsi kekebalan tubuh hingga 80%. Bahkan ada pasien psoriasis dengan ruam merah di sekujur tubuhnya mampu pulih setelah empat sesi terapi ozon ekstrakorporeal.
Pasalnya, tingginya jumlah oksigen yang diberikan selama pengobatan dapat membantu tubuh menjadi rileks dan mengurangi stres, yang keduanya merupakan pemicu respons autoimun. Selain itu, teknik ekstrakorporeal secara aktif menyaring bahan kimia penyebab alergi menggunakan filter khusus.
4. Detoksifikasi Alias Membersihkan Racun Tubuh
Hampir sulit untuk menghilangkan polusi dan polutan di dunia saat ini karena kehidupan kita sehari-hari. Tentu saja, terpapar polusi dan bahan kimia akan membahayakan tubuh kita.
Dengan terapi ozon, yang merupakan antioksidan kuat, dapat mengurangi dampak senyawa berbahaya yang menyebabkan oksidasi. Lalu jika kamu melakukannya secara rutin, kadar polutan dan bahan kimia beracun di dalam tubuh akan turun secara drastis.
5. Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Terapi ozon dapat membantu mengurangi frekuensi serangan jantung serta resiko infeksi atau kematian jaringan akibat kekurangan oksigen atau aritmia, penyakit jantung yang disebabkan oleh irama denyut nadi yang tidak teratur. Dalam penelitian tahun 2017, pasien serangan jantung yang menerima pengobatan ozon menunjukkan pemulihan yang cukup besar.
Ozon juga dapat meningkatkan elastisitas dan metabolisme sel darah sekaligus menurunkan kekentalan dan pembekuan darah. Peningkatan oksigen dalam sirkulasi mengurangi risiko kematian pembuluh darah karena kekurangan oksigen.
Itu dia efek samping terapi ozon yang hanya sedikit, justru prosedurnya sangat bermanfaat bagi tubuh, yuk kunjungi Fabella Beauty Clinic untuk perawatan ozon yang langsung ditangani oleh dokter profesional!